Part
I “SukaDukaKu”
Oleh Tri Prabowo Leksono
Skripsi
?. Banyak kalangan berusaha untuk mendefinisikan kata ini. Dari kalangan
mahasiswa beri saja namanya “DEBE” mendefinisikan SKRIPSI adalah Suatu KaRya
Ilmiah Para Sarjana Indonesia yang mana mendapat 17 komentar dan 6 orang saja
yang menge-like statusnya semenjak diposkan pada Sabtu, 7 April 2012 pukul
22:46.
Dari kalangan jomblowers macam kayak Apip (teman seperjuangan) menyatakan bahwa SKRIPSI adalah Boros pangkal Miskin, harus rajin baca buku(sadar!!!), yang menjadi masalah bukan ngetiknya tapi mikirnya. Hem… menyidihkan, kita lanjut dari kalangan lulusan 3.5 tahun macam saudari Ditalia SKRIPSI adalah saatnya menyemangati teman-teman yang lagi berjuang (suippp tenan), dan memanasinya dengan “GALAULAH PADA TEMPATNYA” dan “KAMI MEMANG FAKIR CINTA TAPI KAMI BUKAN PENGEMIS CINTA” ne buat karya dari kesimpulan dari GALAUWERS. Hahahahaha tambah gile ajha. Dan akhirnya kesimpulannya adalah Skripsi adalah sesuatu sindrom yang bisa membuat kita GALAU, yang melanda setiap para calon sarjana Indonesia yang bisa bersifat sementara dan pemanen.
Aku masih ingat saat itu antusiasku akan menapaki semester 8, dan dengan begitu aku akan menghadapi puncaknya yakni SKRPISI. Berbagai planning tentang tema dan judul telah aku pikirkan saat itu, hingga terkadang aku berkhayal dengan lancarnya aku bisa menyelesaikan skripsiku itu dan menyandang Sarjana Ilmu Komunikasi (S. Ikom). Awalnya benar-benar menyenangkan mengkhayalkan semua itu, tapi sungguh saat ini aku terjebak oleh khayal-khayal palsu itu. Berat dan sungguh meng-GALAU-kan keadaan ini. Disaat semua teman bergerak maju menjelajahi kata per-kata, kalimat per-kalimat dan paragraph per-paragraf skripsi mereka, aku kembali terjatuh.
Dari kalangan jomblowers macam kayak Apip (teman seperjuangan) menyatakan bahwa SKRIPSI adalah Boros pangkal Miskin, harus rajin baca buku(sadar!!!), yang menjadi masalah bukan ngetiknya tapi mikirnya. Hem… menyidihkan, kita lanjut dari kalangan lulusan 3.5 tahun macam saudari Ditalia SKRIPSI adalah saatnya menyemangati teman-teman yang lagi berjuang (suippp tenan), dan memanasinya dengan “GALAULAH PADA TEMPATNYA” dan “KAMI MEMANG FAKIR CINTA TAPI KAMI BUKAN PENGEMIS CINTA” ne buat karya dari kesimpulan dari GALAUWERS. Hahahahaha tambah gile ajha. Dan akhirnya kesimpulannya adalah Skripsi adalah sesuatu sindrom yang bisa membuat kita GALAU, yang melanda setiap para calon sarjana Indonesia yang bisa bersifat sementara dan pemanen.
Aku masih ingat saat itu antusiasku akan menapaki semester 8, dan dengan begitu aku akan menghadapi puncaknya yakni SKRPISI. Berbagai planning tentang tema dan judul telah aku pikirkan saat itu, hingga terkadang aku berkhayal dengan lancarnya aku bisa menyelesaikan skripsiku itu dan menyandang Sarjana Ilmu Komunikasi (S. Ikom). Awalnya benar-benar menyenangkan mengkhayalkan semua itu, tapi sungguh saat ini aku terjebak oleh khayal-khayal palsu itu. Berat dan sungguh meng-GALAU-kan keadaan ini. Disaat semua teman bergerak maju menjelajahi kata per-kata, kalimat per-kalimat dan paragraph per-paragraf skripsi mereka, aku kembali terjatuh.
Beberapa
waktu lalu untuk sekian kalinya aku beranikan diri untuk mengajukan judulku.
Dengan bermodal keyakinan dan kepercayaan diri bahwa judul itu akan disetujui
aku bergegas menuju ke kampus. Sesekali memang rasa gundah dan takut membayangi
tekadku. Fokus pikiranku saat itu adalah judul ACC, go proposal dan seminar
proposal. Yah, memang susah jika ternyata khayalanku itu tak sesuai dengan
kenyataannya. Kembali judulku masih belum bisa fix dan sekejap kembali ku ragu
untuk maju.
Ketika
kubayangkan begitu cepat waktu berlalu membawa cerita-cerita di masa lalu. Hati
dan pikiranku seakan tidak bisa sinkron. Aku tak mengerti keadaan apa ini
hingga membuatku seakan jatuh terlalu dalam. Berkali-kali aku harus berusaha
membangkitkan kembali semangat dan asa untuk kembali melangkah meraih
cita-cita. Mungkin keadaan ini adalah “GALAU” yang kian hari sangat ramai
dibicarakan di kalangan remaja dan orang-orang dewasa lainnya. Hari-hariku
seakan berlalu dengan sia-sia. Ingin berontak tapi justru tak berdaya melawan
semua keadaan ini.
Perasaan
ini mungkin dirasakan oleh teman-teman yang bernasib sama sepertiku.
Maju-mundur, maju-mundur, dan maju-mundur. Bosan ? mungkin sudah berulang kali
melandaku. Merasa bodoh ? itulah yang kurenungkan. Bodoh tak bisa menghadapi
keadaan ini, bodoh tak bisa mengontrol diri untuk bisa lebih produktif, bodoh
tak bisa mengendalikan waktu, dan bodoh kerjaannya cuma ngelamun, ngegame, dan
tidur seharian. Akh… hidup ini sungguh sangat menyidihkan, menyebalkan, dan
memalukan.
Butuh
seseorang untuk sejatinya membangkitkan kembali asa dan semangat menyongsong
masa depan. hal inilah yang mungkin dirasakan para jomblo sejati dan yang
sedang ber-GALAU ria menghadapi skripsi. Kita-kita (JOMBLOWERS dan SKRIPSER =
GALAWERS) ne butuh yang namanya sang motivator jiwa dan pikiran yakni kekasih.
huft… nyatanya keadaan ini semakin berat dihadapi jikalau tak seorangpun
menghiraukan kita. Just social network yang bisa diajak untuk bercurhat ria.
Nyata disetiap detik selalu dipenuhi dengan status-status GALAU tingkat DEWA.
Mau gimana lagi, dah g ada yang peduli.
Kedua
orang tua sebenarnya sudah seringkali menyemangati kita untuk segera
menyelesaikan skripsi itu. Tapi kayaknya sudah agak kurang mempan untuk
kita-kita ne. mungkin karena udah sejak kecil yha di nasihati dan disemangati
ampe-ampe lumayan bosen, Heheheehhe (bercanda). Tapi tetap saluuuut buat bunda
dan bapak yang g bosen-bosennya menyemangati anakmu yang sedang kena sindrom
GALAWERS (biasa penyakit akhir karir anak kuliahan). Tapi kalo pas sendirian
dikamar malah makin parah keadaannya, dah kayak ayam mau di sembelih. Mau
teriak juga gak bakal ada yang peduli, so just want say “MAAAKKKKKK TOLONGIN
ANAKMU INI……..”
Dalam
keadaan seperti ini hidup itu seperti berjalan tidak seperti biasanya. Waktu semakin
cepat berlalu, trus orang-orang seakan pada sibuk sendiri (aku kan butuh
perhatian!!!). sehari-hari tuh kerjaannya bermalas-malasan, tidur ampe siang,
bangun-bangun untuk sholat (Alhamdulillah masih inget, hehehehe…), makan g
teratur kadang sekali kadang malah Cuma ngemil (bisa-bisa gizi buruk ne), trus
urusan mandi juga sekali dalam sehari (itupun kalo g males), yang lebih parah
lagi bisa gak tidur semaleman mungkin karena Insomnia (padahal sedang renungan
malam berGALAU mikirin skripsi). Rasa-rasanya capek, bosen dan miris melihat
nasibku demikian. Akh… pengen jalan-jalan(refreshing melupakan sejenak yang
namanya kiamatnya mahasiswa “SKRIPSI”) tapi gak ada teman (pada ilang ke laut
semua kale).
Hingga
tulisan ini diluncurkan keadaan itu masih melanda penulis. Tulisan ini dibuat
tidak bermaksud menyindir pihak-pihak tertentu dan mungkin tulisan-tulisan
lainnya bakal beredar dengan keadaan yang semakin parah dan gawat. So, mungkin
aja ampe ada yang bunuh diri, hahahahaha (G segitunya kale!!!). Just want say
“Biarpun SKRIPSI menjajah kita (Mahasiswa Jomblowers dan Skripser = Galawers),
nulis tetap harus jalan”.
NB:
just want sharing about my experience…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar