Senin, 08 Juni 2009

Komunikasi Audio Visual

Oleh: NOVIN FARID,SW,S.SOS

Malang Media Watch


Berapa stasiun TV yang Anda kenal?

Data Dan Fakta:

Pada tahun 1996 , sekitar 90 juta penduduk Indonesia sudah memiliki pesawat televisi.

  1. Memperhitungkan bahwa sejak 1994 pertambahan pesawat televisi di Indonesia sekitar 650.000 buah setiap tahunnya

  2. Bisa diperkirakan dalam tahun 2007 terdapat 96.500.000 pesawat televisi.

Jika setiap pesawat TV ditonton oleh dua orang, jumlah penonton televisi di Indonesia mencapai 193 juta orang atau 87% dari jumlah penduduk Indonesia.

2 X 96.500.000 = 193.000.000 orang


Tayangan bencana tsunami menimpa rakyat Aceh yang setiap hari kita disuguhi di layar kaca telah menggugat simpatik dan empatik kita dan ikut merasakan betapa pedihnya saudara-saudara kita yang tertimpa musibah.

Gelombang tsunami sangat dahsyat itu sempat diabadikan beberapa kamerawan amatir di mana maut tinggal sejengkal di depan mereka, dan melululantahkan benda dan makhluk apa saja yang ada di sekelilingnya.

Kehadiran media massa yang menyuguhkan berita dan informasi bencana besar di Aceh khususnya medium televisi telah membawa pikiran, perasaan, dan hati nurani penonton berada di ruang-ruang keluarga yang seakan-akan hadir dan berada di tempat bencana.

Gugahan emosi dan hati nurani publik digetarkan medium televisi lalu menghantarkan dan menjalarkan kesedihan mendalam seantero dunia (meminjam terminologi Victor Menayang).

Karena susah untuk dibayangkan, gelombang mahadahsyat ini yang merenggut nyawa puluhan ribu jiwa tidak akan berdampak signifikan seandainya berita dan informasi tidak dikemas dalam bentuk audio visual. Karena sifat media audio visual itu mampu ?menghipnotis? pikiran dan emosi penonton sehingga kita larut dalam suatu drama kesedihan dan kegembiraan.

Kekuatan media (powerful media) dimiliki layar kaca berkaitan dengan bencana tsunami luar biasa dan telah menjadi bencana kemanusiaan maka beberapa stasiun televisi berupaya memproduk mata-mata acaranya baik dalam bentuk news maupun hiburan yang peduli dengan bencana tsunami.

Terlepas dari beberapa kritik yang muncul bahwa tayangan televisi kita telah mengeksplotasi ketidakpantasan terhadap tayangan mayat-mayat bergelimpangan dan telah membusuk untuk dijadikan bahan pemberitaan.

Hanya saja, Victor Menayang mengungkap bahwa ukuran-ukuran kepantasan pemberitaan korban tsunami tidak bisa disamaratakan dengan ukuran budaya penayangan televisi dari luar. Karena, kepantasan berita sangat ditentukan faktor sejauhmana pekerja media memiliki ukuran nilai-nilai kemanusiaan dalam memberitakan suatu bencana.

Yang jelas, tayangan televisi tentang berita dan informasi bencana tsunami dialami warga Aceh tidak hanya berdampak menembus batas ruang dan waktu tetapi juga telah menembus dan membangkitkan rasa solidaritas kemanusiaan tanpa sekat-sekat idelogi, kepercayaan, politik, bahkan pandangan hidup.

Hal tersebut dinampakkan dalam bentuk respon publik yang ada di Indonesia dan masyarakat internasional. Bahkan bencana kemanusiaan ini mungkin mampu menenggelamkan konflik antara gerakan separatis GAM dengan Pemerintahan Jakarta.


Tiga fase kebudayaan

  • Menurut Ashadi Siregar (Pakar Komunikasi), ada tiga fase budaya:

(1) fase budaya lisan,

(2) budaya tulis,

(3) budaya audio-visual.



  • Budaya lisan adalah tradisi berperilaku, berekspresi dan berkomunikasi yang berbasis bahasa lisan (tradisi bertutur). Ini kita temui dalam masyarakat tradisional yang cenderung mendokumentasi berbagai hasil-hasil kebudayaannya (kearifan lokal/local wisdom) dalam laci ingatan dan bentuk ucapan/lisan.


  • Sedangkan budaya audio-visual merupakan tradisi kehidupan yang berbasis pada sistem pencitraan (visualitas) dan sistem pendengaran (auditif). Media audio-visual, seperti televisi, adalah media yang aktif: ia datang kepada publik untuk mewartakan dan menyampaikan berbagai peristiwa dan ide estetik maupun ide sosial kepada publik penonton.

  • Budaya audio visual sebagai budaya yang terakhir dan terbaru memberikan kontribusi yang sangat besar dalam perubahan perilaku masyarakat, terutama dalam aspek informasi dan persuasi. Media ini terdiri dari dua elemen yang mempunyai kekuatannya masing-masing yang akhirnya bersinergi menjadi kekuatan yang dasyat.

Audio Power

  • Attention

Slap in the Ear”.

Sound effect are particularly good grabbers.

Music can be used either as mood statement that separates the commercial form the other music being played or as an attention getting audio theme, as clarion call or stage announcement.

  • Memorability

With the right word and music, it can have great “staying power”

  • Audio Imagery

  • Audio imagery can be even more powerful than visual imagery.

  • Images generated by audio suggestion will have more cross sensory detail than will visual message.

  • For Example you can create a picture in the mind. If some says “ mountain or beach” you probably think of those words in terms of some image of mountain or beach.

  • Unlike visual images, audio creates sensations easily in other sensation channels.

  • Emotions

Because it is intimate and because it uses personal participation and imagination. It has power to stroke the emotions more effective than any other medium.

  • For Example

People respond emotionally to the audio channel. When a person is moved to tears in movie, it is rarely because it same emotional image, more likely, that person is responding to something that is being said and that embellished by dramatic use of music and sound effect. To look a child face may be “moving” but the tears come when the child speaks. Its dialogue that tears at the hearts. Word music and sound effect create mood and mood generates emotions.

VISUAL POWER

  • Get Attentions

  • Demonstrates Features & Symbols

  • Depict situations & Settings

  • Establish Mood


MEDIA AUDIO VISUAL

Media audio visual ini punya kelebihan yaitu bisa memberikan gambaran yang lebih nyata serta meningkatkan retensi memori karena lebih menarik dan mudah diingat. Bagaimanapun kehadiran media audio visual tidak bisa kita hindari mengingat kelebihan dan daya tariknya yang luar biasa.

1 komentar: